Senin, 21 November 2011

the golden ratio



"Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. Ath Thalaaq, 65: 3)

"Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah."
 (QS. Al Mulk, 67: 3-4)
              
              Kedua ayat diatas menunjukkan bahwa ternyata semua yang ada di alam semesta ini memiliki ukuran dengan porsi yang pas sehingga menghasilkan keseimbangan yang luar biasa
 Pastinya kalian  pernah mendengar nama Fibonacci (Leonardo Pisano Fibonacci. Pisa, Italy. 1170 - 1250 ). Dia adalah seorang ahli matematika yang hidup pada abad pertengahan di Aljazair. Semasa kecilnya pernah berguru kepada seorang ahli matematika Muslim, hingga akhirnya Fibonacci membawa ilmu Golden Ratio yang mengguncangkan dunia. Dalam bahasa kita golden ratio disebut juga rasio emas.
          Golden ratio diperoleh dari pembagian satu angka dalam deret Fibonacci dengan angka sebelumnya. Angka Fibonacci memiliki satu sifat menarik. Jika kita membagi satu angka dalam deret tersebut dengan angka pada deret sebelumnya, akan didapatkan angka hasil pembagian yang besarnya sangat mendekati  antara satu sama lain. Besar hasil pembagiannya mendekati satu sama lain dan bernilai tetap setelah angka ke 13 dalam deret tersebut. Sedangkan deret Fibonacci itu sendiri adalah deret yang terbentuk dengan masing-masing angka dalam deret tersebut merupakan hasil penjumlahan dari dua angka sebelumnya.
Bentuk dari deret Fibonacci itu adalah : 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377…
Sedangkan hasil pembagiannya, bernilai sama setelah angka ke-13 : 
233/144 = 1,618 
377/233 = 1,618 
610/377 = 1,618 
987/610 = 1,618..dst
Nilai 1,618 inilah yang dikemudian dikenal dengan Golden Ratio dan kemudian dilambangkan dengan φ (Phi, dan jangan sampai keliru dengan pi=3.14..).
  Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa banyak sekali hal di muka bumi ini jika dihitung secara matematis menghasilkan angka yang mendekati rasio emas. Contoh pertama dari rasio emas pada tubuh manusia rata-rata adalah jika antara pusar dan telapak kaki dianggap berjarak 1 unit, maka tinggi seorang manusia setara dengan 1,618 unit.  Beberapa rasio emas lain pada tubuh manusia rata-rata adalah:
Jarak antara ujung jari dan siku / jarak antara pergelangan tangan dan siku,
Jarak antara garis bahu dan unjung atas kepala / panjang kepala,
Jarak antara pusar dan ujung atas kepala / jarak antara garis bahu dan ujung atas kepala,
Jarak antara pusar dan lutut / jarak antara lutut dan telapak kaki.
       Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Jika kita menarik garis dari kutub utara ke Ka'bah dan kutub selatan ke Ka'bah maka akan di dapat angka yang mendekati golden ratio. Maka tak heran jika Ka'bah disebut sebagai pusat bumi, dan orang-orang yang tinggal disana akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
             (dikutip dari berbagai sumber)